Bawalah cintamu keujung dunia
Ilustrasifotobett
"Bawalah cintamu keujung dunia"
Maga kau jangan mudah percayai kata" orang lain, sebelum kau mengenali makna diriku sendiri.
Dan jangan pernah menganggap
kau bisa memaknainya tentang diriku sendiri, namun kau tak mampu merasakannya,” amoye berkata,
Seluruh penjuru dunia tau bahwa namanya cinta, pasti rasanya beda tipis, sehingga siapa pun di rimba itu akan dengan mudah menyebutnya sebagai cinta ade amo ke kak maga.
Sebagian cinta kita yang mendengar ucapan angin tak paham tentang nakal cinta kita.
hanya tersenyum dan menganggapnya cinta itu seperti biasa saja padahal, cinta kita adalah lebih bermakna dari hal lain.
“makna, dari hal ini. Sudah berapa kali sa su bilang, jangan dengarkan ucapan tetangga,”
“Kenapa? Dongeng cinta itu bagus-bagus, maga,” "amo begini kalau kita bahas tentang dongeng pasti kita akan rasakan apapun dari siapapun.
“ko bisa terjadi, iyalah harap maklum saja. sebabnya pikirannya jadi kacau dan bicaranya meracau.”
“Tapi…,” amo hendak bersikeras,
“Hmm. Aku ingat, sepertinya kau mengulangi kata-kata seseorang?” terdengar suara si bisikan yang sejak berendam di danau makamo dekat gunung Odedimi.
“Hahahaha. Maga Kau memang layak dijadikan lambang pengetahuan bagiku. daya ingatanmu sangat besar. Benar, amo. Sa hanya mengulangi sebuah ucapan yang ditulis entah oleh siapa.”
“Jadi kau bisa baca tulis?”
"maka bolehlah tulis kisah cinta itu".
Maga tak menjawabnya, asyik menikmati cinta dengan nogey yang awal kelihatannya manis itu. Beberapa orang menelan ludah, mencoba membayangkan hangatnya cinta menyenangkan nogey.
mencoba mencari-cari kesempatan untuk ketuk pintu hati maga agar supaya cinta amo ke maga terus mengalir pada tepian kali edege.
“Begini,” sambungnya tiba-tiba setelah cinta terakhir, “sebuah anakpanah hanya akan menjadi anakpanah yang utuh".
"jika pertama-tama kau merasakannya sebagai anakpanah. Namun jika kau merasakan sebagai mawar hijau, seperti lembah hijau kamu dogiyai Papua, misalnya, jodohnya tertuju ke sa ka, dia ka, bagiku adalah hal biasa saja hanya angin topan menjadi mawar seutuhnya.”
Cintaku menjadi bahan olokolok seluruh dunia. maka "bawalah cintamu keujung dunia" agar Ucapan yang sebetulnya akan lahir dari kesungguhannya.
ternyata hanya membuahkan gelak tawa penghinaan. tetapi dia sudah tua dan paham benar muara setiap persoalan. Karenanya, dia tenang-tenang belaka, pura-pura mencari kutu, itu pun kalau masih ada kutu yang mau melekat di tubuhnya.
“Jadi,” kata si tetangga, sambil menahan tawa, “kalau si maga ingin berpisah dengan amo, hanya karena situasi, "maga" belum merasakan sebagai cinta sepenuhmu, si amo, jadilah banteng, agar tidak mudah goyah begitu berharga?”
“kisah tetaplah kisah. Mana bisa jadi sebesar banteng?” maga tertawa makin membaharah.
Kita tau bawa, cinta adalah makhluk pendiam dan pencatat peristiwa paling cermat. Daya ingatnya yang tak tertandingi makhluk apapun di dunia ini, membuatnya memilih menjadi batu bergerak yang seringkali diabaikan. Apapun yang tergores di benaknya, akan abadi dihatiku.
“Apa yang kau maksud dari cinta adalah kisah kematian seorang hanya demi cinta, hembus nyawa dengan cara gantung diri?” bisiknya di sela langkahnya yang berat.
si amoye mulai mengurai kisahnya, memiliki paling tepat 5 tahun
orang cucu, Padahal dia sendiri tak pernah merasakan namanya cinta.
"Maga" 'kisah yang baru sepotong ini sudah dipangkas oleh riang waktu tetapi'
“Yang amoye katakan diatas adalah apa yang kuketahui, bukan apa yang sebaiknya kuketahui, amoye,” ucapnya tenang. Si maga cahaya hanya tertawa girang.
"Bernama cinta menghadang pintu cinta agar pihak ketiga menang,
juri cinta memihak kepada sang pacar baru agar nogey dia menang"
Cerita belum tamat masih bersambung.
Jogjakarta-22-11-22
Penulis adalah mahasiswa terlantar Yanuarius Yatri Dumupa di kota metropolitan Solo".
0 Komentar