Luka yang bernana
Seperti senja menipu diri ku,
sa berpikir seindahnya
senja di kaki gunung,
Sepele dengan
amarahku,
tapi semuanya
ada di bawah,
kekacauan dunia.
Dari atas kepala
hingga ke bawah kaki,
gelombang keresahan
terus memanas ikuti
Detak jantung derita.
Badai semakin kuat,
Penderitaan semakin panjang
kehancuran martabatku
mengikutinya.
Tetap saja ada deritanya,
saya akan mencoba keluar dari
Garis besarnya situasi dunia yang kejam
saya akan mencoba bernapas dengan tenang, di detak senja
yang takut akan hancur
Karenanya lagipula menangis
Dan tidak ada
Namanya sembuh
luka dalam yang bernana
Seluruh dunia perluh tahu
Bawa bangsa Papua lagi
kesengsaraan yang kami alami;
Itu semua tentang penderitaan ,
Gara-gara kenafsuan
kekuasan yang dangkal.
AmoYatt
Jogja-11-maret-2021
0 Komentar