WIIGUDII

Responsive "wiigudii" ini adalah burung yang satu satunya, memberikan kabar baik maupun buruk kepada manusia yang ada di wilayah meepago, di Papua

Bapaku Tembak Mati Di Bulan Desember

Cerpen

Bapaku Tembak Mati 
Di Bulan Desember

"Jika bulan desember tibah saatnya muncullah trauma karena sa pu bapa ditembak mati bulan ini"

klonologis kematian' sang pahlawan tanpa jasa yaitu bapaku bernama kastro tercinta. 

Lanjut ceritanya' anaknya bernama akal dengan bapa saya kastro, kitong dua bergegas menuju ke hutan, tujuan ke hutan mencari kayu bakar, persiapan untuk natal, sesampai di hutan yang mo teban kayu tersebut itu, muncul kedengaran nada-nada helikopter diatas gunung deiyai.

"anaknya panik ketika dengar bunyi helikopter"
"Tak lama lagi' dengar bunyi tembakkan senjata api di tengah-tengah hutan belantara"

"anaknya su terauma kejadian sebelumnya seperti tragedi Paniai berdarah 2014 lalu ia berumur 9 tahun". 

Karena anaknya ketakutan lalu berpeluk bapanya, dan mereka dua cari tempat aman seperti goa yang ada sekitarnya, namun mereka dua tersembunyi dibawa kaki gunung deiyai.

Lalu Kemudian Tni Polri ketahuan beradaan Tpnpb Opm, terjadilah  tembak menembakpun terus lanjut sampai sore. 

"Dengan emosi' Tni polri mereka buang bom dan atom di tengah hutan, tepat sasaran dekat gunung deiyai, hampir mau kena bapa dan anaknya.

Lalu anaknya benar-benar panik maka meminta bapanya untuk pulang secepat mungkin bayu bakar kapan saja bisa cari, tapi nyawa kita lebih berharga dari yang lain'. Kata anaknya.

Namun bapanya bilang jangan paksakan kita pulang karena mereka perang masih lanjut.

Anaknya diam dan merenung bawa pulang lebih bagus tapi kalo dong lihat kami dua, pasti dong akan tembak mati bapa dan sa, namun itu berusaha untuk pulang ke rumahnya tapi belum bisa pulang.

Mataharipun mulai terbenam, baku tembak-menembakpun terus berlanjut, bapanya bilang kita dua tinggal sampai besok pagi agar kitong dua selamat.

Anaknya panik ketika dengar bunyi senjata api, dan bayangkan yang tadi pagi sempai malam ini terus berlanjut, 

Akhirnya bapa dan anakny memutuskan untuk tidur Goa tersebut, dengan cacatan mereka dua waspada, karena perang masih berlanjut jika itu tengah malam.

Anaknya terus ada untuk ketakutan maka dia duluan tidur, dan bapanya masih bangun di Goa yang mereka dua ginak.

"perang kedua belah pihak yaitu Tpnpb opm vs tni polri, telah berhenti kurang lebih sekitar jam 2 malam lalu paginya diam dan tenang di antara hutan-hutan berantara itu"

Lalu bapanya sekitar jam 7 pagi bergegas menuju ke hutan, tujuan ke hutan mencari kayu bakar, persiapan untuk natal tersebut,

sesampai di hutan yang mo teban kayu tersebut itu, bapanya tidak pikir panjang lansung teban, lalu kayu bakar itu bela kecil-kecil, kemudian terdapat 3 kubit. 

Anaknya kaget bangun di Goa, lalu meneteskan air mata, karena di pikir bapanya telah tewas gara" yang kemarin dong perang itu, pada hal masih hidup".

"Bapanya kerja sudah selesai, turun jemput anaknya" 

sampai di Goa, melihat dari kejauhan, anaknya menangis lalu bapanya bilang ko jangan menangis karena bapa hidup, 

"Lalu anaknya tenang karena bapanya masih hidup" 

"mereka dua pulang kerumah sekitar jam 3 sore dengan ketakutan karena ingat kemarin itu".

Sampai di pertengahan jalan, mulai muncul juga helikopter diatas gunung deiyai, itu adalah tni polri, kemudian mereka buang bom dan atom sembarangan di tengah hutan belantara tersebut.

"bapanya terkena karena bom atom yang tni polri serang sembarangan, beruntung anaknya tidak kena bom atom itu, karena ia tersembunyi di bawa kaki pohon beringin besar".

"Anaknya duduk dekat bapa, yang telah tewas, karena serangan tni polri yang begitu kejam."  

Kastinggalkan mayat bapa, lalu anaknya lari menuju ke rumahnya sendiri, tujuan mau jemput keluarga di kampung yang terdekat agar mayat bapanya angkat dari hutan"

Namun kampung yang terdekat sudah mengunsin duluan, tidak ada orang, hanya tersisa yaitu tni polri yang kuasai distrik fajar kabupaten lawan provinsi Papua merdeka itu.

"Bocil itu berusaha masuk ke dalam kampung tersebut, melainkan belum bisa karena sudah kuasai oleh tni polri, namun itu melarikan diri ke arah mayat bapa yang tadi telah tegas"

Anaknya sesampai di dekat mayat bapanya, lalu anaknya berpikir panjang, ia memutuskan untuk bakar mayat bapanya.

Waktu itu memang situasi memaksaa ia tetap semangat untuk bakar mayat bapanya, setelah selesai bakar mayat,.

harus melarikan diri dari tempat perang berlangsung itu lalu menuju ke kabupaten sebelah. 

ketika butiran nada dedaunan pinang, bawa sa pu hati terauma karena dalam ingatanku, trikomando hingga saat ini, adalah hari-hariku menjadi refleksi orang yang punya kuasa seperti orang yang punya sejata api, di atas negeri cendrawasih.

Yatt Dumupa

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu