APA ITU REVOLUSI
Oleh: VA Safi'i)*
Artikel pendek ini, hanyalah penyederhanaan dari begitu banyaknya penjelasan-penjelasan yang ditulis oleh “para ilmuwan” dalam buku-bukunya yang rata-rata tebal. Saking tebalnya, hingga bikin kita sampai gagal faham.
Revolusi (Ini definisi sederhana yang kubuat. Jika ada keberatan maka silahkan membuat definisi tersendiri dan silahkan diposting di wall/dinding/linimasa masing-masing. Enak toh) adalah sebuah gerak perubahan yang berlangsung dengan cepat, menyeluruh serta mendasar guna mengubah tatanan lama ke tatanan baru yang lebih baik.
Masih bingung? Sabar.
Dalam filsafat Marxisme (baca: materialisme dialektika) dikenal prinsip “bahwa segala sesuatu yang ada di dunia beserta isinya ini senantiasa dalam keadaan berubah, bergerak dan berkembang.” Dan, perubahan, pergerakan serta perkembangan tersebut didasarkan atau mengikuti suatu hukum yang dikenal dengan sebutan HUKUM DIALEKTIKA.
Apakah hukum dialektika itu?
Hukum dialektika adalah hokum yang mengatur segala bentuk perubahan, pergerakan dan perkembangan semua hal yang ada di dunia beserta alam semesta ini. Sederhananya, hokum dialektika meliputi 3 (tiga) unsur, yakni:
1. Kontradiksi
2. Kuantitas & Kualitas
3. Negasi
Sorry, dalam artikel ini saya tidak bisa menjelaskan secara detail (mendalam) mengenai masing-masing unsure tersebut. Kalau diketik terlalu panjang. Jika anda tertarik, silahkan kumpulkan teman-teman, saudara, atau anggota keluarga, lalu bisa menghubungi saya dan saya akan datang.
Jadi, REVOLUSI adalah sebuah gerak perubahan yang berlangsung dengan cepat, menyeluruh serta mendasar guna mengubah tatanan lama ke tatanan baru yang lebih baik berdasarkan hukum dialektika.
Lalu, apa yang harus dilakukan berkaitan dengan revolusi?
Dalam teori komunikasi atau teori hubungan social-kemasyarakatan dikenal istilah “5W & 1H (what, who, where, when, why & how)” Maksudnya?
WHAT. Ini sebuah kata tanya yang bermakna pada “APA”. Yakni, apakah revolusi itu? Poin ‘what’ ini mengenai definisi atau pengertian dari revolusi. Berarti, kita harus tahu, faham dan mengerti apa itu revolusi. Singkatnya, untuk melakukan sebuah revolusi maka dibutuhkan adanya PENGETAHUAN, PEMAHAMAN, dan PENGERTIAN. Kata lainnya, butuh kesadaran.
WHO. Ini sebuah kata tanya yang bermakna pada “SIAPA” alias aktornya. Yakni, siapakah yang akan melakukan revolusi? Dan siapa saja yang terlibat dalam revolusi? Karena bertanya mengenai ‘SIAPA” berarti ditujukan pada manusianya, bukan hewan atau tumbuh-tumbuhan, apalagi mahluk ghaib lainnya. Meskipun begitu, kata “siapa” ini mengandung pada 2 (dua) unsur, yakni unsur manusia dan unsur organisasi. Manusia yang dimaksud bukan semata-mata manusia sebagai individu tetapi manusia sebagai mahluk (dan atau kelas) sosial.
Dalam sistem masyarakat yang berlaku saat ini (kapitalisme), struktur masyarakat terbelah menjadi dua bagian besar, yakni kelas pemilik modal/penindas (kapitalis & borjuis) berhadapan dengan kelas proletariat (rakyat pekerja) yang bersekutu dengan dengan golongan semi proletariat, lumpen proletariat, serta borjuis kecil. Sedangkan unsur organisasi adalah sebuah instrument yang dipakai oleh kaum revolusioner guna menjalankan pergerakan revolusi.
Makna lain dari kata “siapa” ini juga berkaitan dengan “siapa yang menjadi kawan (manusia dan organisasi) dan siapa yang menjadi lawan (manusia dan organisasi)”.
Jadi, seorang revolusioner harus memahami mengenai “WHO WHAT alias aku ini siapa dan melakukan apa.”
WHERE. Artinya, di mana. Ini sebuah kata tanya yang bermakna pada “TEMPAT atau LOKASI.” Revolusi terjadi dan berlangsung di dunia nyata (riil), artinya di bumi bukan di langit (termasuk bukan di dunia maya alias facebook). Meskipun di bumi, lokasi persisnya harus tetap jelas. Seperti: di seluruh negara yang ada di dunia ini.
Konkritnya begini. Jika kita, rakyat Indonesia ingin mengadakan revolusi, maka revolusi tersebut lokasinya di seluruh wilayah negara Indonesia. Mengingat kata “kita” ini bermakna jamak, maka harus dipersonalkan atau dispesifikkan menjadi:
a. Kita (buruh) berarti di pabrik-pabrik
b. Kita (petani) berarti di kampong-kampung pedesaan
c. Kita (mahasiswa) berarti di kampus-kampus
d. Kita (kaum miskin kota atau kaum urban) berarti di kota-kota.
WHEN. Artinya KAPAN. Ini sebuah kata tanya yang bermakna pada “WAKTU.” Sebuah revolusi tidak terjadi begitu saja atau terjadi setiap saat. Ada waktunya. Kapan waktunya? Persisnya, kita semua tidak tahu. Semua itu tergantung pada hukum dialektika. Menentukan waktu meletusnya sebuah revolusi tidak semudah menentukan perkiraan waktu seorang perempuan melahirkan yang butuh waktu sekitar 9 bulan; atau telor ayam yang menetas yang butuh waktu sekitar 21 hari. Meskipun begitu, dengan analisa yang matang, dengan mengikuti hokum dialektika perkembangan masyarakat setidak-tidaknya bisa membuat “prediksi’ yang meskipun tidak 100 persen benar, minimal mendekati kebenaran. Namun satu hal yang pasti adalah HARUS DIMULAI SEJAK SAAT INI !!!
WHY. Artinya MENGAPA. Ini sebuah kata tanya yang bermakna pada “ALASAN”. Untuk melakukan sebuah revolusi, maka kita harus mengetahui, memahami dan mengerti mengenai alasan-alasan dan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya revolusi serta alasan-alasan yang mendasari terjadinya sebuah revolusi. Selain itu, harus pula memahami mengenai permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Begitu pula dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh kaum revolusioner itu sendiri. Jadi, revolusi itu bukan karena faktor KEBETULAN atau bim sala bim.
HOW. Artinya BAGAIMANA. Ini sebuah kata tanya yang bermakna pada “PROSES.” Revolusi itu sebuah proses yang meliputi keseluruhan tahapan-tahapan awal hingga akhir. Tahapan-tahapan yang didalamnya mengenai: tahapan gerak, tahapan program, tahapan strategi-taktik dan seterusnya.
Kesimpulannya:
Sebuah revolusi harus dilakukan oleh seorang revolusioner yang memahami tentang: “SIAPA DIRINYA, MELAKUKAN APA, DIMANA DILAKUKAN, KAPAN DILAKUKAN, MENGAPA DILAKUKAN, dan BAGAIMANA MELAKUKANNYA.”
0 Komentar