WIIGUDII

Responsive "wiigudii" ini adalah burung yang satu satunya, memberikan kabar baik maupun buruk kepada manusia yang ada di wilayah meepago, di Papua

Pegiat literasi Membacakan Puisi Bahasa Mee di Rumah Tembi Bantul Yogyakarta

 

Anak Muda Papua Pegiat literasi Membacakan Puisi Bahasa Mee di Rumah Tembi Bantul Yogyakarta

Yatri Dumupa saat membacakan puisi bahasa daerah, karyanya sendiri, Sabtu, 5/03/2022


Jayapura, Cek Fakta

"Mewakili Papua saya di undang untuk membawakan puisi bahasa daerah dan ada beberapa teman-teman dari daerah provinsi lain juga seperti Padang Sulawesi dan Ngapak."

Hal ini di sampaikan oleh Yatri Dumupa saat di wawancarai via seluler Minggu 6/03/2022.

Dumupa mengatakan, "Beragam kegiatan pertunjukan yang mewarnai peringatan 73 Tahun Serangan Umum seperti drama pembacaan teks, pasukan hantu maut, kisah perjuangan serangan umum 1 maret Yogyakarta oleh sindikat aktor Yogya, Poetry Performance art kelompok jam malam Yogyakarta, musikalisasi puisi oleh SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, Maca Gurit oleh Zahrotun Quratta Ayuni, Maca Bercak oleh Niha Khairunnisa, Deklamasi oleh Dinar Setiyawan, Monolog Sajak oleh teater selasar UGM, pembacaan puisi oleh penyair Yogyakarta dan baca puisi daerah Padang Papua dan Ngapak," jelasnya. 

Syair puisi yang saya bacakan kemarin saat kegiatan berlangsung yaitu:

Aniya Meepeuda 

Awiyato make pita kodo 

epa yato wado ganimakai 

Aniya umitouko meeka Ganeduba Okaikouyako Tikaka keitai nako wado gada

 

Miyo igadoke 

kogaa dimi manaako 

uwo peku wadouga 


Dimi wuuma iniya keitetaima 

Tika make itoto emo uwo oneigai 

Kou didi gaduwai mana kouko 

Wagidako dimida kegepaida 

Agiya ginee kodoko 

Itowagiko duwada teete 

Wege tidaa teete


Iniyaka umitou 

Tika make itotoo

inii buna bageka wokeitaine manakou kou kapogeiye puisida kuga aniii kiebataine


inii buna bageka didi gaduwai manaido kouko kou Sastra dubakuga Ani kiugamakaine

Awii yato uwaiyato  


Inii buna bageka maki yoni mana wegate kou niyayuwi

Solo062021

Karya Yatri Dumupa

"Saat saya bacakan puisi ini, saya sangat senang sekali, karena menggunakan bahasa daerah saya sendiri. Saya bangga bisa di undang dalam kegiatan ini, sebab saya bisa menunjukkan identitas sebagai suku dan bahasa daerah saya dari banyaknya suku bangsa yang ada di Papua kepada berbagai suku yang hadir," ungkapnya. 

"Saya masih belum kompeten dalam dunia literasi dan sastra, namun saya berani tampil karena itulah bagian dari saya belajar, dengan memberanikan diri untuk tampil dengan segala kekurangan yang ada," ungkapnya.

"Saya mau katakan kita boleh tinggalkan kampung halaman, tetapi jangan lupakan adat-istiadat, budaya, dan bahasa daerah. Kenalkan dan tunjukkan budaya kita kepada suka bangsa lain bahwa inilah budaya dan bahasa kami," pesannya. 

"Saya menyampaikan terimakasih banyak kepada Tuhan, orang tua dan semua yang pihak yang sudah support dan mendukung saya." Pungkasnya. (Mion)

berita ini pernah terbitkan oleh:  https://www.cekfakta.eu.org/


Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu