"Mewakili Papua saya di undang untuk membawakan puisi bahasa daerah dan ada beberapa teman-teman dari daerah provinsi lain juga seperti Padang Sulawesi dan Ngapak."
Hal ini di sampaikan oleh Yatri Dumupa saat di wawancarai via seluler Minggu 6/03/2022.
Dumupa mengatakan, "Beragam kegiatan pertunjukan yang mewarnai peringatan 73 Tahun Serangan Umum seperti drama pembacaan teks, pasukan hantu maut, kisah perjuangan serangan umum 1 maret Yogyakarta oleh sindikat aktor Yogya, Poetry Performance art kelompok jam malam Yogyakarta, musikalisasi puisi oleh SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, Maca Gurit oleh Zahrotun Quratta Ayuni, Maca Bercak oleh Niha Khairunnisa, Deklamasi oleh Dinar Setiyawan, Monolog Sajak oleh teater selasar UGM, pembacaan puisi oleh penyair Yogyakarta dan baca puisi daerah Padang Papua dan Ngapak," jelasnya.
Syair puisi yang saya bacakan kemarin saat kegiatan berlangsung yaitu:
Aniya Meepeuda
Awiyato make pita kodo
epa yato wado ganimakai
Aniya umitouko meeka Ganeduba Okaikouyako Tikaka keitai nako wado gada
Miyo igadoke
kogaa dimi manaako
uwo peku wadouga
Dimi wuuma iniya keitetaima
Tika make itoto emo uwo oneigai
Kou didi gaduwai mana kouko
Wagidako dimida kegepaida
Agiya ginee kodoko
Itowagiko duwada teete
Wege tidaa teete
Iniyaka umitou
Tika make itotoo
inii buna bageka wokeitaine manakou kou kapogeiye puisida kuga aniii kiebataine
inii buna bageka didi gaduwai manaido kouko kou Sastra dubakuga Ani kiugamakaine
Awii yato uwaiyato
Inii buna bageka maki yoni mana wegate kou niyayuwi
Solo062021
Karya Yatri Dumupa
"Saat saya bacakan puisi ini, saya sangat senang sekali, karena menggunakan bahasa daerah saya sendiri. Saya bangga bisa di undang dalam kegiatan ini, sebab saya bisa menunjukkan identitas sebagai suku dan bahasa daerah saya dari banyaknya suku bangsa yang ada di Papua kepada berbagai suku yang hadir," ungkapnya.
"Saya masih belum kompeten dalam dunia literasi dan sastra, namun saya berani tampil karena itulah bagian dari saya belajar, dengan memberanikan diri untuk tampil dengan segala kekurangan yang ada," ungkapnya.
"Saya mau katakan kita boleh tinggalkan kampung halaman, tetapi jangan lupakan adat-istiadat, budaya, dan bahasa daerah. Kenalkan dan tunjukkan budaya kita kepada suka bangsa lain bahwa inilah budaya dan bahasa kami," pesannya.
"Saya menyampaikan terimakasih banyak kepada Tuhan, orang tua dan semua yang pihak yang sudah support dan mendukung saya." Pungkasnya. (Mion)
berita ini pernah terbitkan oleh: https://www.cekfakta.eu.org/
0 Komentar